Batak Channel - Bagi anda yang penasaran dengan apa itu Pariban? Artikel ini akan berusaha memberi pemahaman sederhana tentang apa itu Pariban.
Orang bersuku batak, pada umumnya telah mengerti apa itu Pariban. Siapa yang dapat dipanggil Pariban? Dan kenapa bisa jadi Pariban. Namun demikian, karena kata "Pariban" ini sudah ramah di telinga masyarakat umum, banyak juga orang di luar suku Batak yang penasaran dengan apa itu Pariban.
Terlebih dahulu anda ketahui, panggilan ke orang lain dalam suku batak disebut juga Tutur. Sebagai contoh, A memanggil B dengan panggilan Tulang. Maka panggilan atau tutur A ke B adalah Tulang. Kemudian B memanggil A dengan panggilan Bere. Maka panggilan atau tutur B ke A adalah Bere.
Panggilan Pariban bisa dilakukan oleh laki-laki maupun perempuan. Artinya baik laki-laki maupun perempuan pasti memiliki pariban dalam tutur panggilan suku batak. Adapula tutur pariban kandung dan pariban tidak kandung (perihal kandung dan tidak kandung rasanya mudah dipahami).
Lalu bagaimana syarat agar seseorang dapat memanggil seseorang yang lain dengan tutur pariban, kandung maupun tidak kandung?
Sebelum masuk ke tutur Pariban, sebelumnya harus diketahui dahulu tutur Tulang. Sama dengan Pariban, tutur Tulang juga ada Tulang kandung dan Tulang tidak kandung. Demikian pula dengan semua tutur dalam suku batak, ada kandung dan tidak kandung.
Tulang adalah saudara laki-laki dari ibu (tulang yang ini disebut tulang kandung). Sementara tulang tidak kandung adalah laki-laki yang semarga dengan ibu. Kandung adalah saudara sedarah, tidak kandung adalah selain dari yang kandung.
Agar lebih mudah dipahami, berikut diterangkan dalam sebuah contoh.
Kita memulai dari kaum laki-laki terlebih dahulu. Seorang laki-laki sebutlah namanya Luga bermarga Pasaribu, dilahirkan oleh seorang ibu bermarga -untuk kaum perempuan biasa disebut 'boru'- Siregar. Dengan demikian maka marga Siregar adalah tulang dari si Luga Pasaribu.
Dari contoh di atas mana kategori untuk tutur Tulang kandung dan Tulang tidak kandung? Tulang kandung adalah saudara sedarah dari ibu, sementara tulang tidak kandung adalah laki-laki marga Siregar pada umumnya baik dari saudara dekat maupun saudara jauh. Atau bahkan ketika Luga bertemu dengan laki-laki bermarga Siregar di perantauan misalnya, maka Luga berhak memanggilnya dengan tutur Tulang. Begitulah tutur Tulang.
Kembali ke tutur Pariban, bagaimana? Siapa yang menjadi pariban dari Luga Pasaribu? Pariban dari Luga Pasaribu adalah semua perempuan keturunan marga Siregar. Pariban kandung dan tidak kandung seharusnya sudah dapat anda tebak. Ya benar, pariban kandung berasal dari tulang kandung, sedangkan pariban tak kandung berasal dari tulang tidak kandung.
Nah, itu untuk kaum laki-laki seperti Luga Pasaribu. Bagaimana bila Luga Pasaribu memiliki saudari perempuan katakanlah bernama Luna Pasaribu. Siapakah yang menjadi pariban dari Luna Pasaribu?
Untuk mengetahuinya, maka kembali anda harus mengetahui tutur Inangboru (Namboru). Namboru adalah tutur terhadap saudari perempuan dari Ayah.
Perihal namboru kandung dan tidak kandung, penulis anggap anda sudah paham. Maka sebagai kaum perempuan, Luna Pasaribu akan memiliki pariban, laki-laki keturunan dari Namboru.
Oh iya, tutur pariban tidak dibatasi oleh usia. Meski pada umumnya tutur pariban cenderung dipakai oleh kawula muda, namun dari bayi hingga usia renta tetap memakai tutur pariban.
Begitulah panggilan atau tutur pariban pada suku batak. Semoga dengan penjelasan singkat ini anda dapat mengerti dan mulai memahami panggilan pariban pada suku batak.
0 comments:
Post a Comment