Prada Firton Lumbantoruan, Yatim Piatu dari Siborong-borong yang Berprestasi

TNI AD - Aceh Besar, Prada Firton Lumbantoruan mendapat apresiasi dan kebanggaan tinggi dari atasannya berkta torehan prestasinya. Adalah Danrindam Iskandar Muda Kolonel Infanteri Niko Fahrizal mengaku sangat bangga terhadap sosok berdarah Batak tersebut.

Prada Firton Lumbantoruan, angkatan baret hijau yang baru lulus ini merupakan prajurit yang berprestasi di kalangan seangkatannya. Firton Lumbantoruan berhasil menjadi juara pertama pada Latihan Yudha Wastu Pramuka dan Tradisi Pembaretan Tamtama Infanteri Abit Dikmata TNI AD tahun 2017.

Seperti dilansir dari tniad.mil.id, apresiasi ini disampaikan Danrindam saat memberikan Jam Komandan kepada 120 prajurit siswa usai menutup Latihan Yudha Wastu Pramuka dan Tradisi Pembaretan Tamtama Infanteri Abit Dikmata TNI AD tahun 2017 di Pantai Ujung Batee, Aceh Besar, Kamis (30/11/2017).

Baca juga:

• Profil Singkat Elia Massa Manik, Direktur Utama Pertamina Baru

Menurut pengakuan Danrindam, meski Prada Firton Lumbantoruan berasal dari keluarga yang kurang mampu dan juga yatim piatu, namun tidak mengurangi semangatnya untuk tetap memberikan usaha terbaik saat latihan.

“Ini merupakan suatu prestasi yang membanggakan, walaupun dari keluarga yang kurang mampu dan anak yatim piatu, semangatnya sungguh luar biasa,” papar Kolonel Inf Niko Fahrizal.

Kolonel melanjutkan, apapun latar belakang orangnya, selama ada kemauan dan kerja keras maka akan mendapatkan hasil yang baik. “Alhamdulillah, jebolan Dodiklatpur Rindam Iskan Muda ini berhasil menjadi prajurit Infanteri yang berprestasi. Siapapun itu, dari latar belakang apa saja, dengan kemauan dan kerja keras akan menuai hasil yang baik seperti Prada Firton Lumbantoruan yang yatim piatu,” tambahnya.

Prada Firton Lumbantoruan lahir di Hariara, 22 Juli 1995 di Kecamatan Siborong-borong, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, merupakan anak ke-6 dari 7 bersaudara. Ia lahir dari pasangan Monika Nababan dan Josman Lumbantoruan. Ayahnya meninggal saat ia baru berumur 7 tahun, menyusul ibunya ketika usianya 10 tahun.

Selama ini Firton tinggal bersama saudara sepupunya Praka Ungkap Lubis di Banda Aceh. Berkat bimbingan sepupunya, dirinya pun mengikuti seleksi menjadi prajurit TNI AD. Meski sempat gagal dua kali percobaan tak membuat semangatnya patah, dan dirinya pun lulus pada tahun 2017 ini.

Setelah lulus menjadi prajurit TNI AD, meski menyandang status anak yatim piatu dan kurang mampu tak lantas membuat dirinya minder.

“Saya justru termotivasi untuk makin semangat belajar dan berlatih, sehingga berhasil menjadi prajurit Infanteri yang terbaik di angkatanku,” tutur Prada Firton Lumbantoruan.