Batak Channel - Lampu pijar barangkali sudah menjadi barang yang langka untuk saat ini. Kehadiran teknologi lampu LED sudah mampu membuat lampu pijar kini hanya tinggal nama. Bola lampu pijar memang dikenal akibat umur pemakaian yang tahan lama, meski di setiap pancaran cahaya yang dihasilkan membawa panas yang cukup banyak dan membutuhkan banyak daya. Hal ini menjadi salah satu kelemahan tersendiri dibandingkan dengan lampu LED yang lebih terang dan hemat daya.
Seperti dilansir dari Wikipedia, lampu ini tercatat dalam sejarah dunia Guinnes Book of World Records dan Ripley’s Believe It or Not. Lampu yang dapat dijumpai di California, AS ini menjadi satu-satunya lampu pijar dengan umur terpanjang.
Centennial Light diproduksi oleh perusahaan Shelby Electric Company, Ohio, Amerika Serikat 1890 dengan kekuatan daya 60 watt, tapi kini ia bersinar layaknya dengan kekuatan daya 4 watt. Perusahaan tempat produksinya menghibahkan lampu ini kepada unit pemadam kebakaran karena perusahaan tersebut dijual.
Keraguan tentang kebenaran usia bola lampu ini sempat muncul di kalangan umum. Namun adanya kesaksian dari karyawan unit pemadaman kebakaranan di eranya berhasil mementahkan keraguan tersebut.
"Saya sepenuhnya percaya bahwa lampu ini telah hidup selama bertahun-tahun, karena pembuat bola ini telah memberikan segel yang sempurna sehingga tidak ada udara masuk ke dalam yang bisa merusak filamen karbon. Dia bekerja dalam ruang hampa dan tidak menghasilkan panas. Itulah rahasianya." Ungkap Tom Bramell di suatu kesempatan.
"Saya sepenuhnya percaya bahwa lampu ini telah hidup selama bertahun-tahun, karena pembuat bola ini telah memberikan segel yang sempurna sehingga tidak ada udara masuk ke dalam yang bisa merusak filamen karbon. Dia bekerja dalam ruang hampa dan tidak menghasilkan panas. Itulah rahasianya." Ungkap Tom Bramell di suatu kesempatan.
Lampu ini juga beberapa kali mengalami perindahan tempat. Tercatat ada empat tempat yang menjadi lokasi pemakaianya. Dimulai dari gudang damkar, berpindah ke garasi, dan ke kantor walikota sebelum berakhir di kantor pemadam kebakaran untuk terakhir kalinya.
Keanehan pada bola lampu ini akhirnya ditemukan termasuk umurnya yang panjang oleh jurnalis Mike Dunken pada tahun 1972 dan membuat sebuah artikel tentang lampu ini. Berawal dari tulisan Dunken ini pula, maka sejagat Amerika Serikat mengenal bola lampu ini.
Untuk menjaga lampu ini tetap menyala, akhirnya dibentuklah sebuah departemen khusus yang bernama Centennial Light Bulb Committee. Keanehan pun ditemukan saat penelelitian. Meski diproduksi semestinya menggunakan kekuatan daya berkisar 60 watt, justru tetap dapat menyala dengan daya yang minimal atau tidak memakan daya yang semestinya.
Barangkali karena itulah sehingga umur bola lampu ini tetap awet sehingga bisa tetap menyala dan dipakai sehari-harinya.
Untuk menjaga lampu ini tetap menyala, akhirnya dibentuklah sebuah departemen khusus yang bernama Centennial Light Bulb Committee. Keanehan pun ditemukan saat penelelitian. Meski diproduksi semestinya menggunakan kekuatan daya berkisar 60 watt, justru tetap dapat menyala dengan daya yang minimal atau tidak memakan daya yang semestinya.
Barangkali karena itulah sehingga umur bola lampu ini tetap awet sehingga bisa tetap menyala dan dipakai sehari-harinya.
0 comments:
Post a Comment