Monday, August 29, 2022

Lirik Lagu Ojo Dibandingke

Batak Channel - Lirik lagu Ojo Dibandingke yang dinyanyikan oleh penyanyi cilik bernama Farel Prayoga menjadi viral. Bagaimana tidak, tepat pada upacara perayaan HUT RI ke-77 di istana negara, Farel Prayoga berhasil membuat riuh para peserta upacara. Mulai dari presiden Jokowi, para menteri dan tamu undangan dibuat bergoyang oleh lantunan lagu Ojo Dibandingke yang dibawakan Farel Prayoga. Simak lirik Ojo Dibandingke lengkap berikut ini.


Wong ko ngene, kok dibandhing-bandhingke
Saing-saingke? Ya, mesthi kalah
Tak oyak'a, aku ya ora mampu
Mung sak kuatku mencintaimu

Ku berharap engkau mengerti
Di hati ini hanya ada kamu

Jelas beda yen dibandhingke
Ora ana sing tak pamerke
Aku ra isa yen kon gawe-gawe
Jujur, sak anane

Sapa wonge sing ra lara ati?
Wis ngancani tekan semene
Nanging kabeh ora ana artine
Ra ana ajine

Wong ko ngene, kok dibandhing-bandhingke
Saing-saingke? Ya, mesthi kalah
Tak oyak'a, aku ya ora mampu
Mung sak kuatku mencintaimu

Ku berharap engkau mengerti
Di hati ini hanya ada kamu

Sapa wonge sing ra lara ati? (Hei, hok-heh)
Wis ngancani tekan semene
Nanging kabeh ora ana artine
Ra ana ajine

Wong ko ngene, kok dibandhing-bandhingke
Saing-saingke? Ya, mesthi kalah
Tak oyak'a, aku ya ora mampu
Mung sak kuatku mencintaimu

Wong ko ngene, kok dibandhing-bandhingke
Saing-saingke? Ya, mesthi kalah
Tak oyak'a, aku ya ora mampu (hak e)
Mung sak kuatku mencintaimu

Ku berharap engkau mengerti
Di hati ini hanya ada kamu
Ku berharap engkau mengerti
Di hati ini hanya ada kamu (hok a, hok e)



Lirik Hati-hati di Jalan

Lirik lagu Hati-hati di Jalan diciptakan sekaligus dipopulerkan oleh Tulus. Lagu bergenre pop blues ini berhasil menyita perhatian para penggemarnya. Lirik lagu Hati-hati di Jalan pun masuk trending search di mesin pencarian Google. Lagu Hati-hati di Jalan banyak dicover di Youtube hingga viral di aplikasi macam Tiktok. Berikut ditulis lengkap lirik lagu Hati-hati di Jalan.






Perjalanan membawamu
Bertemu denganku, ku bertemu kamu
Sepertimu yang kucari
Konon aku juga s'perti yang kaucari

Kukira kita asam dan garam
Dan kita bertemu di belanga
Kisah yang ternyata tak seindah itu

Kukira kita akan bersama
Begitu banyak yang sama
Latarmu dan latarku
Kukira takkan ada kendala
Kukira ini 'kan mudah
Kau, aku jadi kita

Kasih sayangmu membekas
Redam kini sudah pijar istimewa
Entah apa maksud dunia
Tentang ujung cerita
Kita tak bersama

Semoga rindu ini menghilang
Konon katanya waktu sembuhkan
Akan adakah lagi yang sepertimu?

Kukira kita akan bersama
Begitu banyak yang sama
Latarmu dan latarku
Kukira takkan ada kendala
Kukira ini 'kan mudah
Kau, aku jadi kita

Kau melanjutkan perjalananmu
Ku melanjutkan perjalananku

Kukira kita akan bersama
Begitu banyak yang sama
Latarmu dan latarku
Kukira takkan ada kendala
Kukira ini 'kan mudah
Kau, aku jadi kita

Kukira kita akan bersama
Hati-hati di jalan



Monday, August 1, 2022

Apa Itu Pariban?

Batak Channel - Bagi anda yang penasaran dengan apa itu Pariban? Artikel ini akan berusaha memberi pemahaman sederhana tentang apa itu Pariban.


Orang bersuku batak, pada umumnya telah mengerti apa itu Pariban. Siapa yang dapat dipanggil Pariban? Dan kenapa bisa jadi Pariban. Namun demikian, karena kata "Pariban" ini sudah ramah di telinga masyarakat umum, banyak juga orang di luar suku Batak yang penasaran dengan apa itu Pariban.

Terlebih dahulu anda ketahui, panggilan ke orang lain dalam suku batak disebut juga Tutur. Sebagai contoh, A memanggil B dengan panggilan Tulang. Maka panggilan atau tutur A ke B adalah Tulang. Kemudian B memanggil A dengan panggilan Bere. Maka panggilan atau tutur B ke A adalah Bere.

Panggilan Pariban bisa dilakukan oleh laki-laki maupun perempuan. Artinya baik laki-laki maupun perempuan pasti memiliki pariban dalam tutur panggilan suku batak. Adapula tutur pariban kandung dan pariban tidak kandung (perihal kandung dan tidak kandung rasanya mudah dipahami).

Lalu bagaimana syarat agar seseorang dapat memanggil seseorang yang lain dengan tutur pariban, kandung maupun tidak kandung?
 
Sebelum masuk ke tutur Pariban, sebelumnya harus diketahui dahulu tutur Tulang. Sama dengan Pariban, tutur Tulang juga ada Tulang kandung dan Tulang tidak kandung. Demikian pula dengan semua tutur dalam suku batak, ada kandung dan tidak kandung.

Tulang adalah saudara laki-laki dari ibu (tulang yang ini disebut tulang kandung). Sementara tulang tidak kandung adalah laki-laki yang semarga dengan ibu. Kandung adalah saudara sedarah, tidak kandung adalah selain dari yang kandung.

Agar lebih mudah dipahami, berikut diterangkan dalam sebuah contoh.
Kita memulai dari kaum laki-laki terlebih dahulu. Seorang laki-laki sebutlah namanya Luga bermarga Pasaribu, dilahirkan oleh seorang ibu bermarga -untuk kaum perempuan biasa disebut 'boru'- Siregar. Dengan demikian maka marga Siregar adalah tulang dari si Luga Pasaribu.

Dari contoh di atas mana kategori untuk tutur Tulang kandung dan Tulang tidak kandung? Tulang kandung adalah saudara sedarah dari ibu, sementara tulang tidak kandung adalah laki-laki marga Siregar pada umumnya baik dari saudara dekat maupun saudara jauh. Atau bahkan ketika Luga bertemu dengan laki-laki bermarga Siregar di perantauan misalnya, maka Luga berhak memanggilnya dengan tutur Tulang. Begitulah tutur Tulang.

Kembali ke tutur Pariban, bagaimana? Siapa yang menjadi pariban dari Luga Pasaribu? Pariban dari Luga Pasaribu adalah semua perempuan keturunan marga Siregar. Pariban kandung dan tidak kandung seharusnya sudah dapat anda tebak. Ya benar, pariban kandung berasal dari tulang kandung, sedangkan pariban tak kandung berasal dari tulang tidak kandung.

Nah, itu untuk kaum laki-laki seperti Luga Pasaribu. Bagaimana bila Luga Pasaribu memiliki saudari perempuan katakanlah bernama Luna Pasaribu. Siapakah yang menjadi pariban dari Luna Pasaribu?

Untuk mengetahuinya, maka kembali anda harus mengetahui tutur Inangboru (Namboru). Namboru adalah tutur terhadap saudari perempuan dari Ayah.

Perihal namboru kandung dan tidak kandung, penulis anggap anda sudah paham. Maka sebagai kaum perempuan, Luna Pasaribu akan memiliki pariban, laki-laki keturunan dari Namboru.

Oh iya, tutur pariban tidak dibatasi oleh usia. Meski pada umumnya tutur pariban cenderung dipakai oleh kawula muda, namun dari bayi hingga usia renta tetap memakai tutur pariban.

Begitulah panggilan atau tutur pariban pada suku batak. Semoga dengan penjelasan singkat ini anda dapat mengerti dan mulai memahami panggilan pariban pada suku batak.

Tuesday, July 26, 2022

Lirik Lagu Melukis Senja

Batak Channel - Berikut kami berikan lirik lagu Melukis Senja yang dipopulerkan oleh Budi Doremi. Selamat menikmati. Video lirik juga ada dibawah artikel lirik lagu Melukis Senja ini.


Melukis Senja
Cipt. Budi Doremi


Aku mengerti 
perjalanan hidup yang kini kau lalui
Aku berharap 
meski berat kau tak merasa sendiri
Kau telah berjuang 
menaklukankan hari-hari mu yang tak mudah
Biar ku menemanimu
Membasuh lelah mu

Izinkan ku lukis senja
Mengukir namamu di sana
Mendengar kamu bercerita
Menangis tertawa

Biar ku lukis malam
Bawa kamu bintang-bintang
Tuk Temanimu yang terluka
Hingga kau bahagia

Aku disini 
walau letih Coba lagi jangan berhenti
Ku berharap 
meski berat kau tak merasa sendiri
Kau telah berjuang 
menaklukankan hari-hari mu yang tak Indah
Biar ku menemanimu
Membasuh lelah mu

Izinkan ku lukis senja
Mengukir namamu di sana
Mendengar kamu bercerita
Menangis tertawa

Biar ku lukis malam
Bawa kamu bintang-bintang
Tuk Temanimu yang terluka
Hingga kau bahagia

Izinkan ku lukis senja
Mengukir namamu di sana
Mendengar kamu bercerita
Menangis tertawa

Biar ku lukis malam
Bawa kamu bintang-bintang
Tuk Temanimu yang terluka
Hingga kau bahagia

Tuk Temanimu yang terluka
Hingga kau bahagia



Lirik Lagu Runtuh

Batak Channel - Lirik lagu Runtuh dipopulerkan sekaligus diciptakan oleh penyanyi bernama Fiersa Besari dan Feby Putri. Lagu Runtuh ini bercerita tentang perasaan seseorang yang terluka karena cinta. Untuk memaknai lebih dalam mengenai lagu Runtuh ini, sila dinikmati lirik lagu Runtuh di bawah ini.


Runtuh
Cipt. Fiersa Besari & Feby Putri

Ku terbangun lagi
Di antara sepi
Hanya pikiran yang ramai
Mengutuki diri
Tak bisa kembali
'Tuk mengubah alur kisah

Ketika mereka meminta tawa
Ternyata rela tak semudah kata

Tak perlu khawatir, ku hanya terluka
Terbiasa 'tuk pura-pura tertawa
Namun bolehkah s'kali saja ku menangis?
Sebelum kembali membohongi diri

Ketika kau lelah
Berhentilah dulu
Beri ruang, beri waktu

Mereka bilang, "Syukurilah saja"
Padahal rela tak semudah kata

Tak perlu khawatir, ku hanya terluka
Terbiasa 'tuk pura-pura tertawa
Namun bolehkah s'kali saja ku menangis?
Sebelum kembali membohongi diri

Ha, ha, ha-ah
Ha, ha, ha-ah
Ha, ha, ha-ah-oh

Kita hanyalah manusia yang terluka
Terbiasa 'tuk pura-pura tertawa
Namun bolehkah sekali saja ku menangis?
Ku tak ingin lagi membohongi diri
Ku ingin belajar menerima diri